CATATAN PERKULIAHAN SEMINAR BAHASA DAN SASTRA PERTEMUAN MINGGU KETIGA

PSIKOLOGI SASTRA DAN UPAYA MELESTARIKAN SASTRA DI LINGKUP GENERASI Z

oleh:

Ema Afriyani (21410067)

            

            Hari ini Rabu, 20 September 2023 saya mengikuti perkuliahan Seminar Bahasa dan Sastra yang diampu oleh Ibu Utami. Perkuliahan hari ini diisi presentasi hasil analisis dua orang mahasiswa dengan materi yang sudah ditentukan. Pemateri pertama yaitu Archelia Permata Sari dengan topik pembahasan mengenai Psikologi Sastra. Archelia melakukan analisis pada cerpen berjudul Angin Musim Gugur karya Mochtar Lubis. Cerpen tersebut Archelia analisis dari sudut pandang Psikologi.

        Psikologi sastra itu sendiri merupakan kajian sastra yang memandang suatu karya dari sudut pandang kejiwaan. Archelia melakukan analisis pada cerpen berjudul Angin Musim Gugur karya Mochtar Lubis berkenaan dengan analisis struktur kemudian dikaitkan dengan psikologi sastra. Struktur yang dianalisis berupa penokohan, alur, dan latar sosial dalam cerpen.

       Archelia juga menjelaskan bahwa dalam penokohan cerpen terdapat dua teknik yang dapat dilakukan dalam mengembangkan karakter dari tokoh. Pertama, teknik analitik yaitu pengarang menceritakan tokoh secara langsung. Kedua, teknik dramatik yaitu pengarang menceritakan tokoh secara tidak langsung.

        Materi mengenai Psikologi Sastra ini juga mendapat penambahan pengetahuan yang dijelaskan dosen pengampu mata kuliah. Bu Utami menyampaikan bahwa peneliti yang melakukan analisis dengan menggunakan Psikologi Sastra harus mencari tahu terlebih dahulu siapa penulisnya. Kemudian, antara kejiwaan penulis dihubungkan dengan karya yang ditulis tersebut. Hal tersebut menjadi aspek paling penting dalam analisis cerpen menggunakan sudut pandang Psikologi.

        Selain materi Psikologi Sastra, perkuliahan pada hari ini juga membahas mengenai upaya dalam melestarikan sastra sebagai salah satu tujuan mengembangkan karakter Generasi Z. Pemateri kedua yaitu Engely Prita menjelaskan cara melestarikan sastra agar terus mengalami perkembangan. Pemateri menyampaikan bahwa belajar sastra berarti belajar budaya. Dengan mempelajari budaya, berarti para generasi turut serta dalam membangkitkan kecintaan sastra dalam diri Generasi Z.

           Perkuliahan pada hari ini sangat menyenangkan karena dalam ruang kelas tidak hanya membahas topik yang disampaikan pemateri mengenai Psikologi Sastra dan Upaya Melestarikan Sastra di Ruang Lingkup Generasi Z saja. Dosen pengampu juga memberitahukan banyak hal tentang cara dalam mencari materi atau menambah referensi topik pembahasan, dan cara menulis daftar pustaka dengan bantuan ChatGPT.

     Dunia yang hampir dikuasai teknologi seperti saat ini sangat memudahkan dan membantu mahasiswa dalam mengeksplor sumber belajar tentang materi-materi tertentu. Kemudahan yang ada ini tentunya harus dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa. Namun, perlu digaris bahawi pula bahwa secanggih apa pun teknologi saat ini, tetap memerlukan campur tangan manusia karena kerja mesin tidak sepenuhnya dapat mengganti beberapa hal di dunia.

Posting Komentar